Begitupun
dengan Ana. Kesuksesannya bukan secepat kilat itu diraihnya. Mengingat
masa-masa pahit saat memulai usahanya. Ana dengan lancar kata-katanya mengalir
bagai air. Sesekali ia tertawa mengingat masa saat itu.
Semangat membara dalam bisnis arang. Seorang Ana Riswati mampu melewati aral melintang dalam mengguliti bisnisnya. Kesuksesannya ditandai dengan bisa menembus pasar ekspor arang hasil produksinya.
Semangat membara dalam bisnis arang. Seorang Ana Riswati mampu melewati aral melintang dalam mengguliti bisnisnya. Kesuksesannya ditandai dengan bisa menembus pasar ekspor arang hasil produksinya.
Merintis usaha arang. Ana merasakan jatuh
bangunnya. Faktor pencetusnya adalah salah perhitungan. Modal yang dikeluarkan
tak sebanding dengan untung yang didapat. Alhasil rugi yang ia dapat. Usaha
yang ia jalaninya berlokasi di Kecamatan Pringkuku.
Awal usaha arang Ana dimulai dari seorang
temannya yang bercerita kesulitannya dalam memenuhi permintaan arang. Tak ada
bekal pengalaman. Ana langsung bergerak memulai produksi arang berbahan kayu
tersebut.
Selain memproduksi sendiri. Ana membeli arang dari warga sekitar untuk
dijual ke tengkulak. Nah, dari situ usahanya semakin tumbuh berkembang. Terlebih
setelah usaha arangnya dilabeli dengan UD Sri Bintang.
Pemasaran arang yang dilakukan Ana. Awalnya ia jual hanya di pasar lokal
saja. Lama-lama order berdatangan sendiri.
Jangan salah, untuk meningkatkan kualitas produksinya. Ana belajar ke
beberapa orang yang telah dulu berbisnis arang. Mendapat ilmu dari beberapa orang.
Lalu Ana membuat racikan sendiri arang buatannya hingga menghasilkan kualitas
super.
Ketekunannya membuahkan hasil. Arangnya sudah
dipasarkan ke Korea Selatan, Arab Saudi, Kuwait dan Lebanon. Permintaan Korea
Selatan saja Ana harus menyediakan arang 3 peti kemas siap kirim.
Kiat sukses Ana dalam mengelola usahanya adalah
mempertahankan kualitasnya, “Ujar Ana untuk tips suksesnya.”
Inovasi yang dilakukan Ana untuk menjaga
kualitasnya. Ia memanfaatkan teknologi tepat guna untuk pengeringannya. Saat
ini arang yang dihasilkannya hampir 70% dihasilkan dengan proses pengeringan
melalui oven.
Kelebihan menggunakan oven adalah kadar air arang
relatif sedikit dibandingkan dengan menggunakan cara dibakar. Dari segi
timbangan pun arang yang dioven beratnya lebih banyak daripada arang yang
dibakar melalui proses dibakar.
Kendala usaha arang ketika musim penghujan datang. Kondisi jalan licin
sehingga kendaraan sulit menembus lokasi pengangkutan bahan baku.
Jerih payah Ana tidak saja bisa dinikmati oleh
dirinya sendiri. Namun ia juga telah membantu banyak ibu-ibu untuk memperoleh
penghasilan. Dari 26 karyawan yang dipekerjakan sebagian besar adalah
perempuan.
Impian Ana kedepannya. Ia ingin membangun pabrik berkapasitas
banyak. Agar permintaan konsumennya selama ini dalam jumlah yang cukup besar
dapat terpenuhi.
Bagi Ana usaha yang dijalaninya tak perlu meraup
untung banyak. Tapi ia sudah sangat bersyukur jika roda produksi arang
buatannya tetap menggelinding. Sehingga secara tidak langsung ia telah menolong
banyak keluarga. UD Sri Bintang milik Ana saat ini sudah mempunyai omset 210
juta per bulan. Semoga menginspirasi ide dan semangat untuk berbisnisnya ya. :)
sumber inspirasi tulisan detiknews
sumber photo detiknews
sumber photo detiknews
mau berkunjung sambil jalan2 dan study banding ke tempat mbak ana , boleh kah ???
ReplyDeletekalo boleh info alamat nya